3:44 PM | Posted in



Indonesia sebagai suatu bangsa sebenarnya pernah mendapat anugerah surga. Hal itu terwujud karena di Bumi Nusantara ini pernah terlahir 2 tokoh besar yang hidup dalam jaman yang berkesinambungan. Yang satu menggantikan yang lainnya. Ke 2 tokoh tersebut adalah SOEKARNO dan SOEHARTO. Dalam satu abad kedepan saya tidak yakin Indonesia mendapat pengganti ke 2 tokoh besar tersebut.
Berbicara hubungan antara Presiden Soekarno dan Jend. Soeharto, pikiran kita akan langsung tertaut pada peritiwa berdarah G30S PKI. Yang Nampak dalam pemikiran kita serta berbagai analisa selama ini adalah : JENDERAL SOEHARTO melakukan KUDETA terselubung atas Presiden SOEKARNO. Adakah yang pernah berfikir bahwasanya Jend. Soeharto adalah Kader Terbaik Presiden Soekarno, atau dalam bahasa Poltik kita menyebut : JENDERAL SOEHARTO PUTERA MAHKOTA PRESIDEN SOEKARNO.
Untuk lebih menjelaskan permasalahan diatas maka kita harus kembali mengevaluasi Siapa Presiden Soekarno dan bagaimana faham Politik yang diyakini dan dijunjung tinggi oleh Soekarno sejak menginjakkan kaki dikancah Pergerakan Nasional.
Presiden Soekarno menjunjung tinggi Nasionalisme, dan mengaplikasikan Faham Demokrasi dalam menjalankan Pemerintahan. Salah satiu inti dari pemerintahan yang menganut faham Demokrasi adalah : Jabatan Presiden bukan bersifat abadi. Tetapi terus bergulir dengan berpedoman pada suara dan aspirasi rakyat. Membaca penjelasan ini tentu akan mengundang pertanyaan : Mengapa Soekarno mengangkat dirinya sebagai Presiden seumur hidup , yang berarti pula bahwa Presiden Soekarno telah mengangkat dirinya sebagai Raja di Indonesia.
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah TIDAK. Sekali lagi TIDAK. Pengangkatan Presiden Soekarno sebagai Presiden seumur hidup adalah merupakan strategi politik Presiden Soekarno. Presiden Soekarno menyadari bahwa jabatan sebagai Presiden RI merupakan incaran beberapa tokoh, baik tokoh politik maupun tokoh militer. Dengan mengangkat diri sebagai Presiden seumur hidup, Presiden Soekarno berharap dapat membunuh harapan orang-orang yang mengincar kursi Kepresidenan. Presiden Soekarno membutuhkan waktu untuk menggodok PUTRA MAHKOTA hingga siap menerima tongkat komando sebagai Presiden RI.
Kita semua tahu bahwa Presiden Soekarno sejak masih muda sudah keranjingan untuk belajar berbagai teori politik yang ada. Dan salah satu teori politik yang sedikit mempengaruhi pola pikir Presiden Soekarno adalah teori Komunis. Hal ini bukan sebagai bukti bahwa dia Komunis. Presiden Soekarno tetap Nasionalis. Salah satu strategi Komunis yang digunakan Presiden Soekarno adalah menutup rapat rahasia siapa sebenarnya Putra Mahkota yang tengah dipersiapkan untuk menerima Komando Presiden RI ke 2.
Keberadaan Putera Mahkota hanya di ketahui oleh SEGITIGA EMAS, yakni Presiden Soekarno, Jend. Soeharto dan Letkol Untung. Penempatan Letkol Untung selaku salah satu Komandan Pasukan Cakra Bhirawa adalah hasil kesepakatan Segitiga Emas. Dalam hal ini Letkol Untung berfungsi sebagai pelindung Presiden Soekarno dan penghubung antara Presiden Soekarno dan Jend. Soeharto. Yang tentu saja semua itu dilakukan secara diam-diam. (Operasi Intelijen). Dengan kata lain Letkol Untung merupakan JEMBATAN EMAS antara RAJA & PUTERA MAHKOTA. Kedekatan Untung dengan Jend. Soeharto diawali saat Jend. Soeharto menjabat Pangdam Diponegoro. Dan atas perintah Presiden Soekarno Lekol Untung mendampingi Jenderal Soeharto dalam Operasi Mandala. Tugas utamanya adalah menyelamatkan sang Putera Mahkota apabila terjadi kondisi darurat.
Setelah selayang pandang kita tampilkan hubungan Segitiga Emas dalam rencana Suksesi Nasional, maka sebagian kita pasti bertanya : Dimana posisi PKI dalam proses alih generasi ini.
PKI mendapat dukungan kuat dari RRC, hal ini membuat Partai ini sempat melambung di kancah Politik Nasional. Kekuatan dukungan dari RRC ini membuat Presiden Soekarno tidak gegabah dalam menghadapi PKI. Tapi kita semua tahu bahwasanya Presiden Soekarno adalah seorang Muslim yang taat menjalankan ibadah agamanya. Dalam hal Keagamaan Presiden Soekarno berfaham Muhammadiyah. Dengan dasar sebagai muslim yang taat ini sebenarnya Presiden Soekarno tidak menginginkan keberadaan Partai Komunis di Indonesia. Dalam suatu percakapan dengan beberapa tokoh Nasionalis Presiden Soekarno mengatakan “ Aku sekarang sedang Fokus dalam konfrontasi dengan Malaysia. Masalah PKI nanti akan tiba waktunya “
Menghadapi kondisi yang serba sulit ini maka Presiden Soekarno dan Jend. Soeharto mengatur strategi agar dapat menghancurkan Partai Komunis dengan cara MELEMPAR BOLA API LALU BAKAR. Atau dengan kata lain MENGGIRING PARTAI KOMUNIS UNTUK MENGGALI KUBUR SENDIRI. Suatu operasi Intelijen besar yang tumbuh dari 2 jenius Indonesia.
Fakta-fakta dibawah ini akan menambah keyakinan kita bagaimana sebenarnya hubungan antara Presiden Soekarno dan Jenderal Soeharto.
1. Saat Jenderal Soeharto di adili untuk kasus penyelindupan peralatan tempur TNI AD, Presiden Soekarno memerintahkan menghentingan proses hukum yang tengah berjalan. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan besar bagi para Perwira yang menangani kasus tersebut.
2. Jenderal Soeharto tidak masuk dalam daftar KANDIDAT calon Pangdam Diponegoro. Tetapi karena campur tangan Presiden Soekarno selaku Panglima tertinggi ABRI maka jabatan Pangdam Diponegoro di serahkan kepada Jenderal Soeharto.
3. Pengangkatan Jenderal Soeharto sebagai PANGKOSTRAD juga tak lepas dari peran Presiden Soekarno. Presiden Soekarno memahami bahwa jabatan Pangkostrad merupakan jabatan Strategis di lingkungan TNI AD. Maka hanya seorang Putera Mahkota yang berhak mendudukinya.
4. Rencana pengangkatan Jenderal Pranoto sebagai pengendali sementara TNI AD pasca terjadinya G30S PKI hanya sebuah sandiwara. Pada kenyataannya Jenderal Soeharto lah yang menduduki jabatan tersebut. Sandiwara perlu dilakukan untuk menutup kedekatan Presiden Soekarno dan Jenderal Soeharto.
5. Tidak tercantumnya nama Jend. Soeharto dari daftar Jenderal yang di culik pada peristiwa G30S PKI pada awalnya menjadi sebuah misteri besar. Secara logika apabila operasi tersebut di tujukan untuk melenyapkan Jenderal yang berposisi strategis di lingkungan TNI AD , maka sebagai Pangkostrad seharusnya menduduki daftar teratas setelah Jenderal A. Yani. Tetapi bila kita lihat bahwa komandan operasi tersebut bagian dari Segitiga Emas maka wajar jika Jendral Soeharto tidak termasuk di dalamnya. Dan bila kita lebih jeli melihat nama para korban penculikan, Nampak disana sederet nama yang pernah terlibat dalam pengusutan Jend. Soeharto dalam kasus penyelundupan peralatan tempur TNI AD. Dan mereka mencium bau kurang sedap tentang kedekatan Jend. Soeharto dan Presiden Soekarno. Jadi pada dasarnya penculikan bebrapa Jenderal di jajaran TNI AD tersebut lebih terfokus untuk menghapus jejak adanya Putera Mahkota Presiden Soekarno.
6. Pemberian SUPERSEMAR dari Presiden Soekarno kepada Jend. Soeharto merupakan titik puncak rencana Presiden Soekarno dan Jend. Soeharto untuk melenyapkan PKI dari Indonesia. Dan hal ini dipandang oleh dunia luar sebagai dampak percobaan Kudeta yang dilakukan oleh PKI dengan bantuan beberapa Jenderal TNI AD yang tergabung dalam Dewan Jenderal. Dan tugas penumpasan PKI dianggap sebagai tugas yang sangat besar, sehingga hanya layak dilakukan oleh seorang Putera Mahkota. Dalam hal ini Jenderal Soeharto. Jelas Nampak disini bahwasanya pemberian SUPER SEMAR bukan bersifat paksaan apalagi dibawah todongan senjata Basuki Rahmat, dan M. Yusup, seperti kabar yang beredar saat ini. Perlu diingat bahwa Pemberian Super Semar dilakukan oleh Presiden Soekarno saat dia masih menjabat Presiden RI/Pemimpin Besar Revolusi dan Panglima Tertinggi ABRI. Dengan Jabatan tersebut alangkah mudahnya Presiden Soekarno menggunakan kekuatan TNI AU, TNI AL dan POLRI untuk menghancurkan kekuatan Jenderal Soeharto, serta menghukum gantung Basuki Rahmat dan M.Yusup, atas kelancangannya mengancam seorang Presiden.
Proses Suksesi kepemimpinan Nasional mulai bergulir. Dengan Super Semar di tangan perlahan Jenderal Soeharto menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional.
Dan pada posisi inilah sejarah berputar 180 derajat. Tanpa diduga sebelumnya, CIA melancarkan operasi anti Soekarno. Berbagai elemen masyarakat dimasuki oleh CIA. Sehingga dalam waktu singkat berkobarlah api anti Soekarno. Para Mahasiswa juga ambil bagian dalam gerakan anti Soekarno. Dalam situasi ini, siapapun yang dipandang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Soekarno akan di hancurkan.
Kondisi yang sangat sulit ini menyebabkan Jenderal Soeharto segera merubah strategi yang dijalankan. Dari seorang Putera Mahkota berbalik berdiri di belakang Mahasiswa mengobarkan api anti Soekarno. Sehingga dalam waktu singkat Jenderal Soeharto berhasil mendapat simpati elemen masyarakat , mahasiswa dan CIA. Mereka menganggap Jenderal Soeharto sebagai calon pemimpin masa depan dan layak mendapat dukungan.
Ganjalan satu-satunya tinggal Letkol Untung , hanya dia yang tahu bahwa Jenderal Soeharto merupakan Putera Mahkota Presiden Soekarno. Sebelum semuanya terbongkar, maka disingkirkanlah Letkol Untung oleh Jenderal Soeharto. Disini nampak bahwa pembunuhan Letkol Untung bukan karena menjadi Komandan Penculikan Jenderal Angkatan Darat, tetapi karena Letkol Untung mengetehui siapa sebenarnya Jenderal Soeharto.
Untuk lebih meyakinkan perannya sebagai Jenderal yang anti Soekarno, maka mulailah Jenderal Soeharto melakukan terror kepada Presiden Soekarno dan keluarganya serta para pengikut setia Presiden Soekarno.
Bukan suatu hal yang aneh apabila dokumen bersejarah Super Semar yanga asli sampai saat ini tidak ditemukan. Karena susunan kata yang ada dalam Super Semar yang asli, Presiden Soekarno mulai mengungkapkan tentang keberadaan Putera Mahkota. Dan apabila hal ini sampai di ketahui kalangan luar, maka Jenderal Soeharto lah yang akan di buru oleh berbagai elemen masyarakat. Karena ternyata Jenderal Soeharto lah orang yang paling dekat dengan Presiden Soekarno.
Puncak pertanyaan besar dalam permasalahan diatas adalah : Mengapa Presiden Soekarno membiarkan dirinya menjadi korban arus Revolusi . Jawabannya adalah Presiden Soekarno tidak sepenuhnya merasa kalah. Walau kenyataan pahit yang harus di telannya, tetapi paling tidak Presiden Soekarno merasa puas karena Putera Mahkota nya berhasil menjadi Presiden RI ke 2 menggantikannya.



Salam : Ki Semar

Comments

11 responses to "Soeharto: Putera Mahkota Soekarno"

  1. Anonim On 4 November 2014 pukul 21.52

    Ha...ha...aneh..

     
  2. Zaenuri Jaenun On 8 Juli 2015 pukul 03.44

    Banyak banget Putra Mahkota Sukarno, dulu Ahmad Yani, lalu si Megawati trus yg ini Suharto, ha..ha..ha..PENIPU LOE !!

     
  3. Zaenuri Jaenun On 8 Juli 2015 pukul 03.45

    Inilah 9 Dosa Terbesar Sukarno Kepada Rakyat Indonesia. Silahkan dibaca baik-baik secara cermat.
    1. Menjadi Kolaborator Jepang untuk Indonesia.
    Demi menjaga penampilannya yg selalu tampil Modis & Gaya, Sukarno tega menyerahkan rakyat Indonesia untuk menjadi tenaga Romusha & Jugun Ianfu (Pemuas Nafsu Birahi Tentara Jepang).
    2. Menyetujui isi Perjanjian KMB.
    Hanya karena ingin segera dpt berkuasa dgn tenang & kondusif, Sukarno rela memerintahkan Bung Hatta untuk menyetujui seluruh poin yg diminta Belanda dlm Perjanjian KMB termasuk mengambil alih Hutang Perang Belanda sejak 1942-1949. Isi perjanjian KMB jelas-jelas merugikan Bangsa Indonesia & ditentang banyak kalangan.
    3. Menerbitkan Dekrit Presien 1959.
    Demi memperluas & memperkuat Kekuasaannya, Sukarno menerbitkan Dekrit Presiden 1959 dgn dalih bahwa Badan Konstituante telah gagal lalu membubarkannya dan mengganti dengan orang-orang ditinjuk langsung oleh Sukarno. Dekrit 1959 jelas-jelas membunuh Roh Demokrsi & bertentangan dgn Pancasila & UUD45.
    4. Mengijinkan PKI untuk kembali terlibat dlm Perpoltikan Indonesia.
    Walau telah terbukti melakukan pemberontakan ditahun 1948, Sukarno masih memberi kesempatan pada PKI untuk berkiprah kembali bahkan menjadikannya sayap bagi kelanggengan Kekuasaannya.
    5. Menolak Pemilihan Presiden yg diamanatkan UUD45 ditahun 1955.
    Sukarno menolak permintaan Bung Hatta untuk melakukan Pemilihan Presiden & Wakil Presiden pasca Pemilu Legislatif ditahun 1955 karena takut Kalah. Diketahui bahwa suara perolehan PNI tdk mencapai 30% suara. Inilah alasan Bung Hatta meninggalkan Sukarno karena tdk ingin menempati jabatan yg bertentangan dgn UUD45.
    6. Memberi Perintah pada Kol. Untung untuk memberi pelajaran pada Perwira AD yg dianggap tdk Loyal,
    Hanya karena sakit hati karena diberi pasukan yg bukan merupakan pasukan Elit dikesatuannya & sering membangkang Kebijakannya, Sukarno tega memerintahkan Kol. Untung untuk memberi pelajaran pada para Jenderal TNI AD. Seperti diketahui, TNI AL menyerahkan KKO, TNI AU menyerahkan PGT & Kepolisian menyerahkan Brimob yg merupakan pasukan Elit dikesatuan mereka untuk menjadi bagian pasukan Cakrabirawa, sementara TNI AD menyerahkan pasukan Banteng Raiders sbg bagian pasukan Cakrabirawa bukan menyerahkan RPKAD yg merupakan pasukan Elit di AD.
    7. Tidak pernah menghormati & menghargai 7 Pahlawan Revolusi.
    Sukarno tdk pernah sekalipun mengapresiasi & rasa empaty atas nasib ke 7 perwira TNI AD yg dibantai di Lubang Buaya. Sukarno malah menganggap kematian ke 7 perwira AD dengan sangat-sangat sepele, “seperti riak kecil ditengah samudera”, sangat tidak berarti.
    8. Tidak pernah mempertanggung jawabkan penggunan Uang milik Rakyat Indonesia.
    Sukarno tdk pernah mempertanggung jawabkan penggunaan Dana Revolusi, Sumbangan Emas dari kerajaan-kerajaan diseantero Nusantara (57.000 ton emas). Semuanya habis tanpa pernah dipertanggung jawabkan peruntukannya.
    9. Sukarno Tega membungkam Rakyat yg menolak keinginan Pribadinya.
    Demi memuaskan keinginan Pribadinya, Sukarno tega memenjarakan rakyatnya sendiri seperti Dr Suwondo suaminya Hartini, memenjarakan Mayor Shakir tunangan Haryatie, memenjarakan Koes Bersaudara demi memanjakan anak tersayang dll. Peristiwa tadi bukanlah merupakan kebijakan Pemerintah seperti yg diamanatkan UUD45

     
  4. Zaenuri Jaenun On 8 Juli 2015 pukul 03.47

    Yang jelas, Sukarno gak nyangka ada yg berani menantang dirinya menuntut balas kematian 7 perwira TNI AD, tindakannya yg menghabisi nyawa 7 perwira TNI AD yg suka membangkang kebijakannya malah menjadi Blunder karena ternyata ada yg berani menuntut balas.

     
  5. Zaenuri Jaenun On 8 Juli 2015 pukul 03.47

    Yang jelas, Sukarno gak nyangka ada yg berani menantang dirinya menuntut balas kematian 7 perwira TNI AD, tindakannya yg menghabisi nyawa 7 perwira TNI AD yg suka membangkang kebijakannya malah menjadi Blunder karena ternyata ada yg berani menuntut balas.

     
  6. Zaenuri Jaenun On 8 Juli 2015 pukul 03.47

    Inilah 9 Dosa Terbesar Sukarno Kepada Rakyat Indonesia. Silahkan dibaca baik-baik secara cermat.
    1. Menjadi Kolaborator Jepang untuk Indonesia.
    Demi menjaga penampilannya yg selalu tampil Modis & Gaya, Sukarno tega menyerahkan rakyat Indonesia untuk menjadi tenaga Romusha & Jugun Ianfu (Pemuas Nafsu Birahi Tentara Jepang).
    2. Menyetujui isi Perjanjian KMB.
    Hanya karena ingin segera dpt berkuasa dgn tenang & kondusif, Sukarno rela memerintahkan Bung Hatta untuk menyetujui seluruh poin yg diminta Belanda dlm Perjanjian KMB termasuk mengambil alih Hutang Perang Belanda sejak 1942-1949. Isi perjanjian KMB jelas-jelas merugikan Bangsa Indonesia & ditentang banyak kalangan.
    3. Menerbitkan Dekrit Presien 1959.
    Demi memperluas & memperkuat Kekuasaannya, Sukarno menerbitkan Dekrit Presiden 1959 dgn dalih bahwa Badan Konstituante telah gagal lalu membubarkannya dan mengganti dengan orang-orang ditinjuk langsung oleh Sukarno. Dekrit 1959 jelas-jelas membunuh Roh Demokrsi & bertentangan dgn Pancasila & UUD45.
    4. Mengijinkan PKI untuk kembali terlibat dlm Perpoltikan Indonesia.
    Walau telah terbukti melakukan pemberontakan ditahun 1948, Sukarno masih memberi kesempatan pada PKI untuk berkiprah kembali bahkan menjadikannya sayap bagi kelanggengan Kekuasaannya.
    5. Menolak Pemilihan Presiden yg diamanatkan UUD45 ditahun 1955.
    Sukarno menolak permintaan Bung Hatta untuk melakukan Pemilihan Presiden & Wakil Presiden pasca Pemilu Legislatif ditahun 1955 karena takut Kalah. Diketahui bahwa suara perolehan PNI tdk mencapai 30% suara. Inilah alasan Bung Hatta meninggalkan Sukarno karena tdk ingin menempati jabatan yg bertentangan dgn UUD45.
    6. Memberi Perintah pada Kol. Untung untuk memberi pelajaran pada Perwira AD yg dianggap tdk Loyal,
    Hanya karena sakit hati karena diberi pasukan yg bukan merupakan pasukan Elit dikesatuannya & sering membangkang Kebijakannya, Sukarno tega memerintahkan Kol. Untung untuk memberi pelajaran pada para Jenderal TNI AD. Seperti diketahui, TNI AL menyerahkan KKO, TNI AU menyerahkan PGT & Kepolisian menyerahkan Brimob yg merupakan pasukan Elit dikesatuan mereka untuk menjadi bagian pasukan Cakrabirawa, sementara TNI AD menyerahkan pasukan Banteng Raiders sbg bagian pasukan Cakrabirawa bukan menyerahkan RPKAD yg merupakan pasukan Elit di AD.
    7. Tidak pernah menghormati & menghargai 7 Pahlawan Revolusi.
    Sukarno tdk pernah sekalipun mengapresiasi & rasa empaty atas nasib ke 7 perwira TNI AD yg dibantai di Lubang Buaya. Sukarno malah menganggap kematian ke 7 perwira AD dengan sangat-sangat sepele, “seperti riak kecil ditengah samudera”, sangat tidak berarti.
    8. Tidak pernah mempertanggung jawabkan penggunan Uang milik Rakyat Indonesia.
    Sukarno tdk pernah mempertanggung jawabkan penggunaan Dana Revolusi, Sumbangan Emas dari kerajaan-kerajaan diseantero Nusantara (57.000 ton emas). Semuanya habis tanpa pernah dipertanggung jawabkan peruntukannya.
    9. Sukarno Tega membungkam Rakyat yg menolak keinginan Pribadinya.
    Demi memuaskan keinginan Pribadinya, Sukarno tega memenjarakan rakyatnya sendiri seperti Dr Suwondo suaminya Hartini, memenjarakan Mayor Shakir tunangan Haryatie, memenjarakan Koes Bersaudara demi memanjakan anak tersayang dll. Peristiwa tadi bukanlah merupakan kebijakan Pemerintah seperti yg diamanatkan UUD45

     
  7. Zaenuri Jaenun On 8 Juli 2015 pukul 03.48

    Banyak banget Putra Mahkota Sukarno, dulu Ahmad Yani, lalu si Megawati trus yg ini Suharto, ha..ha..ha..PENIPU LOE !!

     
  8. Unknown On 30 September 2016 pukul 23.22

    Ngacau tulisan diatas. Minim data minim fakta. Hasil nya tulisan HOAX.
    .CUH

     
  9. Unknown On 30 September 2016 pukul 23.22

    Ngacau tulisan diatas. Minim data minim fakta. Hasil nya tulisan HOAX.
    .CUH

     
  10. Unknown On 6 Januari 2017 pukul 23.38

    ngawur....wkwkwkwk

     
  11. Unknown On 6 Januari 2017 pukul 23.39

    ngawur....wkwkwkwk